Risalah Pendirian Geberjawa Semesta Mahardhika
- Rapat diadakan sebagai apresiasi terhadap penetapan Unicode pada 2 Oktober 2009 bahwa Javanese (Aksara Jawa) telah ditambahkan ke Unicode Standard versi 5.2 dengan Blok Unicode U+A980–U+A9DF. Terdapat 91 titik kode untuk aksara Jawa: 53 huruf, 19 tanda baca, 10 bilangan, dan 9 huruf vokal. Proses sampai penetapan Unicode dimulai dari proposal Ki Demang Sokowaten (Yogyakarta) pada 9 September 2007 beserta proposal lainnya.
- Rapat juga mengapresiasi proses pengajuan domain Aksara Jawa yang dilakukan PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) sampai penetapan domain Aksara Jawa oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).
- Sebagaimana diketahui, Aksara Jawa yang juga dikenal sebagai Hanacaraka, Carakan, atau Dentawyanjana, merupakan salah satu aksara di Indonesia. Aksara Jawa adalah turunan dari Aksara Brahmi Kuna, sehingga Aksara Jawa memiliki banyak kemiripan dengan aksara-aksara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Aksara Jawa digunakan untuk menulis Sansekerta, Jawa Kuna, dan menyalin Aksara Kawi, serta menulis Bahasa Sunda dan Sasak.
- Rapat berniat untuk memperkenalkan Javanese (Aksara Jawa) di fora global sebagaimana semangat algoritma Unicode untuk melakukan standardisasi aksara-aksara di seluruh dunia ke dalam Internet; di samping untuk pengunaan sehari-hari. Untuk itu dibutuhkan kelembagaan, program, dan keberpihakan untuk melakukan literasi Aksara Jawa.
- Pasca-penetapan Javanese (Aksara Jawa) ke Unicode Standard, yaitu pada 2 Oktober 2009, merupakan saat yang tepat untuk mendirikan Yayasan Geberjawa Semesta Mahardhika sebagai lembaga yang mengagendakan literasi Aksara Jawa sebagai salah satu gerak kebudayaan di Indonesia.
Ditetapkan di: Yogyakarta
Pada tanggal: 2 Oktober 2020
Siti Khuzaimah, Ketua
Syafaat Noor Rohman, Sekretaris
Comments
Post a Comment